Kamis, 22 Oktober 2009

Raja dan Pencuri

Pada zaman dahulu kala, seorang raja ingin menikahkan putrinya dengan seorang laki-laki yang menurut Raja pantas. Raja lalu mengadakan sayembara bagi para laki-laki yang mampu mencuri sesuatu dari dalam istananya yang dijaga ketat, dengan syarat tanpa ketahuan oleh siapapun. Pemenangnya berhak untuk menikahi putrinya.

Dalam kurun waktu yang ditentukan, banyak pemuda mengikuti sayembara ini dan menunjukkan kebolehannya. Mereka mengerahkan berbagai kepiawaian dan kesaktian untuk menerobos penjagaan ketat di istana.

Pada hari penentuan, para peserta dikumpulkan. Pemuda pertama dipanggil menghadap raja dan ditanya hasilnya. Ia menjawab, "Saya mencuri batu rubi ini dan tak seorangpun di istana yang mengetahuinya. Raja menjawab, "Bukan kamu pemenangnya!"

Pemuda kedua maju, "Semalam saya mengambil kereta kencana dan membawanya keluar gerbang, para penjaga saya buat terlelap semua, tak ada yang melihat saya." Raja mempersilahkan peserta duduk kembali.

Dengan mantap, peserta berikutnya menghadap, "Ampun Paduka, sayalah yang mengambil mahkota Paduka dari kamar Paduka, dan seluruh barisan pertahanan istana tak ada yang menyadarinya." Raja menggeleng.

Semua orang jadi bingung, karena masih saja belum ada yang dinyatakan sebagai pemenang. Akhirnya, seorang pemuda menghadap dengan tangan kosong dan berkata, "Saya tidak mendapatkan apapun." Raja bertanya, "Mengapa begitu?" Pemuda tersebut menjawab, "Sungguh tidak mungkin kita bisa mencuri tanpa ketahuan oleh siapapun, karena setidaknya selalu ada satu orang yang mengetahuinya, yaitu diri kita sendiri." Raja pun tertawa lebar dan menyambut sang menantu barunya.

Betapa damai dan membahagiakannya dunia kita ini, jika setiap orang mengindahkan suara hatinya. Pada dasarnya, nurani setiap orang adalah bersih adanya. Di dalam hati kita, setidaknya selalu ada rasa "MALU" untuk berbuat buruk dan rasa "TAKUT" akan akibat berbuat buruk. Suara hati yang bersih adalah penjaga dunia sejati. Persoalannya, apakah kita memelihara dan mengindahkan suara hati kita atau tidak?

Oleh diri kita sendiri ada rasa "MALU" dan "TAKUT".
Oleh diri kita sendiri juga tidak ada rasa "MALU" dan "TAKUT".
Oleh diri kita sendiri dunia damai
Oleh diri kita sendiri dunia kacau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar